Mandi Matahari

In a nutshel: if i could just be a professional tourist ...

Benar-benar tantangan tersendiri untuk mau dan bisa tetap berdiam di rumah dan belajar di hari-hari seperti ini. Bayangkan, di luar matahari bersinar cantik, teras-teras cafe seputar St. Gery (juga di tempat mangkal lain) dipadati banyak orang yang menikmati semilir angin dan hangatnya matahari 'summer', sambil menikmati aneka minuman segar dan bercengkerama bersama relasi ataupun kawan-kawan. Mau tak mau saya 'harus' melonggarkan niatan untuk menjalani kesibukan menjelang weekend, untuk bersantai di luar. Saya kira, ini akan menjadi suatu bentuk penyalahgunaan keindahan dan alam kalau saya tetap diam di dalam kamar.

Saya percaya, anda akan setuju dengan tekad akal sehat saya untuk melonggarkan program kedisiplinan akhir pekan ini. Kalaupun anda tak setuju, ... ah saya hanya manusia belaka yang tak kuasa menolak kenikmatan hari. (Halaaahhh alesan banget ya bo, emang mau nongkrong aja ...)

I am home again, getting dark outside. And I had a great time this afternoon. Beer drinking under the sun (hitam, siapa takut?), watching people, and it was with Benoit. Feels like years not enjoying such an afternoon. Mainly because of we have the same understanding on what to talk about on such occasion. Seems everybody's outside these days, and its weekend! People dress lightly, and smiling. Good news everywhere. Is it my first summer in Europe? I don't think so. But it feels really different.

0 Reageren op “Mandi Matahari”

Een reactie posten



XML


Edit halaman ini (Anda punya izin) Edit halaman ini (jika Anda punya izin) |