Terus, tiga bulan terakhir juga tidak ada update di blog gue dll juga. Maklum kan sejak di Jakarta jarang pakai internet. Gue belom langganan internet di rumah sampai sekarang. Jadi palingan pakai Telkomnet ‘Instan’, yang tanpa ‘t’ itu akhirnya, atau pakai (ehm, thanks ya) langganannya internet temen gue, yang namanya nggak boleh disebarluaskan, biar gak banyak yang daftar jadi member, g-i-t-u.

Jarang banget sih online di rumah. Bukannya ngerasa nggak perlu, tapi lambatnya koneksi internet itu loh, bikin gue pengen kumat seketika. Hampir semua warnet, bahkan hotspot wifi macem di Starbugs itu juga lama banget! Lainnya ya mesti bayar pakai prepaid hotspot gitu. Ada sih yang bias gratis dan cepet banget connection-nya, cuma paling bisa pakai seminggu sekali, dan itu biasanya gue pakai buat harinya download file-file gede, buat update software ajalah. Kata Marcel, gue udah sakau, karena kebutuhan internet-super-cepat itu udah mulai nagih. Memang. Gara-gara gak ada internet cepet ini, gue juga jadi nggak ngikutin hi-lite video acara-acara tv amerika dan berita-berita local eropa lagi.

Tentang kerjaan, berbagai bidang gue coba daftar. Dengan semangat tanpa beban harus segera kerja, gue interview hampir tiap hari di berbagai kantor. Saking hafalnya, gue sampai bisa tutup mata ngerjain pertanyaan tentang kepribadian dan psycho-test nya kali. Dari hotel outsourcing, property, mining, sampai ke trading juga. Oh hahaha tepat seperti dugaan pencari kerja di Jakarta dan sekitarnya, gue juga pernah ‘nangkring’ di perushaan jasa investasi keuangan PT Maxg (gak usah disebut lengkap ya) yang banyak dicerca dengan tindak penipuan. Baik-baik aja sih gue disitu, dan nggak sempat ikutan berinvestasi dan bermain dengan locking dan free floating di meja trading di ujung itu. Justru gue sibuk ngeliatin kelakuan orang-orang yang ingin punya untung cepat, dan oh tentu, gue sibuk bertelepon gembira. Bagus lah. Gue jadi berkesempatan menyapa siapa-siapa, dan kenalan beberapa kawan baik di situ. Sampai saat tulisan ini di-upload, gue belom bener-bener terikat kontrak dengan suatu perusahaan tertentu.




Yang juga jadi kegiatan adalah nonton preview film-film baru di Jakarta, trus nonton I like Monday di Hard Rock café, kalau nggak lagi capek. Intinya sih sekalian ketemuan sama wartawan-wartawan hiburanlah, yang ternyata orang-orangnya sudah banyak ganti. Sempat juga nonton Konser final Indonesian Idol 2006 dan MTV Indonesia Movie Award 2006 di balai Kartini situ. Selebihnya melototin DVD film-film keren lama, dan sms-an atau ber-esia sama temen-temen baik.

Acara TV yang sempat mencuri perhatian belakangan ini ya DTK alias Dunia Tanpa Koma-nya Dian Sastro itu. Bayangkan! Diputernya sabtu malem jam 21, udah gitu break iklannya bisa rata-rata 30 slot iklan @15 sec! Cuma ini aja drama seri yang rada seru. Dibanding nonton Dian di Milyarder 3 Milyar, yang culun dan tampil layaknya ABG karbitan: komentar/pertanyaan basa-basi yang disampaikan cliché. Kalau Dian nggak cepet berbenah dan beradaptasi, kayaknya dia jadi terkesan tidak mampu menanggung tugas jadi presenter acara yang dinilai ber-otak. Mending main film aja kan, kesannya mahal, misterius dan eksklusif. Eh, jadi emosi pribadi hihihi. Maklum aja lah, gue kan ngefans Dian (maaf-maaf untuk fans Agnes Monica di Hospital ;)